JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjalin kerja sama strategis dengan PT Sumber Daya Bumi Nusantara (SDBN).
Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyediakan pasokan biomassa bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya serius PLN EPI untuk memperkuat rantai pasok energi bersih di Indonesia sekaligus mendukung target bauran energi baru terbarukan nasional.
Dalam kerjasama ini, PLN EPI menekankan pentingnya dua aspek utama, yakni keberlanjutan (sustainability) dan kepastian harga. Direktur Bioenergi PLN EPI, Hokkop Situngkir, menegaskan bahwa keberhasilan kemitraan ini bergantung pada keseimbangan antara harga yang kompetitif, volume pasokan yang terjamin, serta kualitas bahan baku yang konsisten.
Hokkop menjelaskan bahwa mitra yang sudah mendapatkan harga yang baik tentu juga mengharapkan manfaat dari sisi volume dan keberlanjutan pasokan. Ia berharap pengembangan potensi yang dilakukan oleh SDBN dapat menjawab dua kebutuhan penting tersebut sehingga kolaborasi ini dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.
Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan pengembangan energi biomassa, khususnya untuk memastikan pasokan bahan baku yang memadai dan berkelanjutan. Pasokan biomassa yang stabil akan menjadi penopang utama bagi PLTU untuk berkontribusi dalam bauran energi bersih nasional.
Komitmen Keterpaduan dalam Pengembangan Biomassa
PLN EPI berkomitmen untuk memasukkan pengembangan pasokan biomassa secara terintegrasi dalam rencana strategis jangka panjang perusahaan. Dengan langkah ini, diharapkan pengembangan energi biomassa dapat dilakukan secara sistematis dan terarah agar memberikan dampak maksimal bagi sektor energi nasional.
Direktur Bioenergi PLN EPI menegaskan bahwa seluruh pasokan biomassa harus bersifat mandatory atau wajib. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kepastian hukum dan ekonomi bagi investor dan mitra penyedia bahan baku sehingga investasi dapat berjalan dengan lancar dan tidak terhambat oleh ketidakpastian pasokan.
Menurut Hokkop, target pengadaan biomassa yang mencapai tiga juta, lima juta, bahkan sepuluh juta ton harus menjadi kewajiban mutlak dalam kontrak-kontrak pasokan biomassa. Tanpa kepastian tersebut, risiko investasi tidak berjalan sesuai rencana sangat besar, dan proyek akan mengalami kendala yang berkelanjutan.
Ia juga menekankan perlunya menghindari situasi yang sering disebut sebagai dilema “telur dan ayam”, di mana investasi tidak dapat dilakukan tanpa kepastian pasokan, sedangkan pasokan tidak dapat dijamin tanpa adanya investasi. Pendekatan mandatory ini diharapkan mampu memecahkan masalah klasik tersebut.
Seluruh proses kerja sama dan pengadaan biomassa akan dijalankan sesuai prinsip good corporate governance (GCG) dan mengikuti aturan nasional yang berlaku. PLN EPI memastikan bahwa mitra kerja sama, yakni SDBN, merupakan pilihan tepat untuk menjalin kerja sama jangka panjang yang transparan dan berkelanjutan.
Potensi Besar Biomassa di Kalimantan Jadi Fokus Utama
PT Sumber Daya Bumi Nusantara menyatakan kesiapannya dalam memenuhi kebutuhan pasokan biomassa untuk pembangkit listrik di bawah naungan PLN. Landon Irawan, Direktur SDBN, menyampaikan bahwa perusahaan tengah mengembangkan fasilitas produksi biomassa, khususnya di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Wilayah tersebut memang memiliki potensi besar sebagai sumber feedstok biomassa yang melimpah. Ketersediaan lahan dan bahan baku yang cukup menjadikan Kalimantan Timur dan Barat sebagai lokasi strategis untuk investasi dan pengembangan pasokan biomassa yang terintegrasi.
Landon menjelaskan bahwa kapasitas produksi biomassa akan disesuaikan secara bertahap agar bisa memenuhi kebutuhan PLTU di wilayah tersebut. Hal ini memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan riil dan ketersediaan sumber daya sehingga pengembangan pasokan biomassa berjalan optimal.
Pengembangan ini juga menjadi jawaban terhadap kebutuhan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang selama ini menjadi sumber utama pembangkit listrik. Dengan biomassa yang berkelanjutan, transisi energi di sektor kelistrikan dapat semakin dipercepat.
Selain sebagai solusi energi bersih, pengembangan biomassa juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah. Pemanfaatan sumber daya lokal dalam bentuk biomassa diharapkan membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Menjamin Kepastian Investasi dalam Energi Terbarukan
Ketidakpastian pasokan bahan baku selama ini menjadi kendala utama dalam pengembangan energi biomassa. Oleh karena itu, PLN EPI dan SDBN mengedepankan prinsip kepastian pasokan biomassa dalam kerja sama yang dijalankan. Hal ini menjadi dasar penting agar investor yakin untuk menanamkan modalnya.
Dengan adanya kepastian volume dan harga, investasi akan berjalan dengan lebih lancar tanpa hambatan. Investor dan mitra penyedia bahan baku dapat merencanakan produksi dan pengembangan secara lebih terukur sehingga risiko kerugian dapat diminimalisir.
Kepastian pasokan biomassa juga membantu PLN dalam memastikan kontinuitas produksi listrik di pembangkit berbasis biomassa. Dengan demikian, ketersediaan energi bersih dapat dijaga stabil dan berkelanjutan, mendukung target bauran energi nasional.
Pendekatan transparan dan sesuai aturan ini mencerminkan keseriusan PLN EPI dalam menjalankan good corporate governance (GCG). Proses pengadaan dan kerja sama dilakukan melalui mekanisme yang jelas dan audit yang ketat agar hasilnya optimal dan berkelanjutan.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi pengembangan energi terbarukan lainnya di Indonesia, khususnya yang mengandalkan sumber daya lokal dan ramah lingkungan.
Peran Biomassa dalam Mendukung Transisi Energi Nasional
Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar pembangkit listrik menunjukkan potensi besar dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Kolaborasi PLN EPI dan SDBN menjadi langkah nyata dan strategis untuk mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia.
Pengembangan biomassa yang terintegrasi dan berkelanjutan akan memperkuat fondasi bauran energi nasional dan membantu Indonesia memenuhi target energi baru terbarukan. Dengan dukungan teknologi dan investasi yang tepat, potensi biomassa dapat dimaksimalkan secara efektif.
Sinergi antar berbagai pihak, mulai dari BUMN hingga swasta, serta dukungan regulasi yang jelas, sangat penting agar pengembangan energi biomassa berjalan sukses. Ini menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan energi masa depan dan perubahan iklim global.
Percepatan transisi energi ini diharapkan tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan tetapi juga ekonomi, membuka peluang lapangan kerja baru serta pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan. Energi biomassa menjadi salah satu pilar utama dalam membangun sistem energi nasional yang berkelanjutan.
Dengan penguatan rantai pasok biomassa dan kerja sama yang solid antara PLN EPI dan SDBN, Indonesia semakin dekat dengan mimpi energi bersih dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih cerah.