PLTA

Sulawesi Tengah Siap Bangun Lima PLTA, Menuju Lumbung Energi Nasional

Sulawesi Tengah Siap Bangun Lima PLTA, Menuju Lumbung Energi Nasional
Sulawesi Tengah Siap Bangun Lima PLTA, Menuju Lumbung Energi Nasional

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengambil langkah besar dalam pengembangan energi terbarukan. 

Komitmen tersebut diwujudkan melalui rencana pembangunan lima Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Sigi.

Langkah ini menegaskan bahwa Sulteng tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga siap mengelolanya secara berkelanjutan. Proyek ini menjadi bagian dari upaya menjadikan provinsi ini sebagai pionir energi hijau di kawasan timur Indonesia.

Gubernur Sulteng Anwar Hafid menerima langsung audiensi dari pihak PT Befar Evergreen Industri. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Gubernur dalam suasana hangat dan produktif.

Dalam pertemuan itu, pihak perusahaan memaparkan secara rinci rencana investasi dan pembangunan lima PLTA. Fokus pembahasan mencakup dukungan pemerintah, kesiapan lahan, serta potensi dampak ekonomi dan sosial.

Gubernur menyambut baik rencana tersebut karena sesuai dengan visi pembangunan Sulteng. Ia juga menekankan pentingnya percepatan elektrifikasi desa dan pemerataan akses energi.

Rencana Pembangunan PLTA di Sungai Potensial

PT Befar Evergreen Industri menjelaskan bahwa proyek akan memanfaatkan aliran air dari tiga sungai besar. Sungai-sungai yang dimaksud adalah Sungai Lariang, Sungai Gumbasa, dan Sungai Bulili.

Total kapasitas daya dari kelima PLTA tersebut mencapai 1.130 megawatt. Ini menjadikannya salah satu proyek energi bersih terbesar di wilayah timur Indonesia saat ini.

Kelima PLTA yang direncanakan adalah PLTA Panroe (200 MW), PLTA Lindu (143 MW), PLTA Tuare (175 MW), PLTA Banggaiba (312 MW), dan PLTA Rantewolu (300 MW). Lokasi pembangunan tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Sigi.

Perusahaan menyatakan kesiapan dalam menyelesaikan studi teknis dan lingkungan yang diperlukan. Mereka juga menegaskan komitmen terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Gubernur Anwar Hafid menyebut proyek ini sebagai jawaban atas kebutuhan energi yang terus meningkat. Selain itu, pembangunan PLTA akan menjadi tonggak penting dalam mendukung pertumbuhan industri hijau.

Gubernur Tegaskan Dukungan dan Arah Kebijakan Energi

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan dukungan penuh terhadap proyek strategis ini. Ia menilai pembangunan PLTA bukan hanya soal kelistrikan, tetapi juga langkah penting dalam mendorong transformasi energi.

“Energi adalah kunci pembangunan. Kita ingin seluruh masyarakat, terutama di pelosok, menikmati terang listrik,” ujar Anwar Hafid dalam pertemuan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa program elektrifikasi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, akses listrik akan mendorong kualitas hidup masyarakat pedesaan secara merata.

Pemerintah Provinsi juga berkomitmen untuk mengawal proses perizinan dan pembebasan lahan. Semua akan dilakukan sesuai prosedur dan mempertimbangkan keterlibatan masyarakat sekitar.

Anwar juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari semangat Berani Menyala. Visi ini mendorong setiap kabupaten dan kota untuk aktif dalam transformasi energi.

Peran Strategis PLTA untuk Ekonomi Daerah

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulteng, Ajenkris, turut menyampaikan pandangannya. Ia menyatakan bahwa kehadiran lima PLTA akan memperkuat sistem ketenagalistrikan regional.

Menurutnya, proyek ini akan menjadi penopang utama energi untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Dengan pasokan energi yang stabil dan bersih, daya tarik investasi di kawasan tersebut akan meningkat.

Ajenkris juga menjelaskan bahwa potensi air di Kabupaten Sigi sangat besar dan belum tergarap optimal. Jika dimanfaatkan secara bijak, sumber daya ini akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.

“Sigi punya potensi air luar biasa. Jika dimanfaatkan dengan bijak, bukan hanya menerangi rumah warga, tapi juga menggerakkan ekonomi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa keberadaan PLTA juga akan mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah. Hal ini akan berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja baru di wilayah tersebut.

Kolaborasi, Lingkungan, dan Harapan Masyarakat

Pertemuan strategis ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng, Muhammad Neng. Ia menyampaikan pentingnya menjaga prinsip kehati-hatian dalam pembangunan proyek energi berskala besar.

Ia menekankan bahwa setiap tahapan harus melalui proses kajian lingkungan secara menyeluruh. Dengan begitu, kelestarian hutan dan ekosistem air tetap terjaga meskipun pembangunan berlangsung.

Kepala Biro Perekonomian Setda Sulteng juga turut hadir dan mendukung proyek ini. Ia berharap pembangunan PLTA melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam tahap perencanaan hingga operasional.

Pihak perusahaan juga menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan siap bekerja sama dengan masyarakat. Pendekatan partisipatif ini dianggap penting untuk kelancaran proyek jangka panjang.

Proyek ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan energi berkelanjutan di daerah lain. Dengan pelibatan multipihak, dampak sosial dan lingkungan bisa ditekan seminimal mungkin.

Secara keseluruhan, proyek lima PLTA ini membawa harapan besar bagi Sulawesi Tengah. Selain memperkuat pasokan listrik, proyek ini membuka lembaran baru dalam sejarah energi hijau di wilayah Indonesia timur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index