JAKARTA - Era digital kini membawa perubahan signifikan di berbagai sektor industri, termasuk pertambangan yang selama ini dikenal padat modal dan berisiko tinggi.
Kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi langkah strategis dalam mendorong efisiensi dan keberlanjutan di sektor tersebut.
AI memiliki kemampuan menganalisis data dalam jumlah besar secara cepat, sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat dan berbasis prediksi.
Dalam konteks industri tambang, hal ini menjadi kunci penting untuk mengoptimalkan kinerja alat, meminimalkan kesalahan manusia, serta meningkatkan keselamatan kerja.
Melihat potensi besar itu, Holding Industri Pertambangan MIND ID kini fokus mengembangkan penerapan AI di berbagai aspek operasional.
Pendekatan ini menjadi bagian dari transformasi digital perusahaan dalam menghadapi tantangan global sekaligus memperkuat daya saing sektor pertambangan nasional.
Fokus MIND ID pada Implementasi AI yang Tepat Guna
Group Head ICT and Digitalization MIND ID, Andoko Wicaksono, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan penerapan AI bukan terletak pada kecanggihannya semata. Menurutnya, keberhasilan akan tercapai apabila teknologi tersebut diterapkan secara relevan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Menurut saya, kita tidak perlu menunggu AI itu lebih futuristik untuk bisa diterapkan. Dengan AI yang cukup sederhana pun, kalau kita tepat menggunakannya di area yang tepat, hasilnya bisa memberikan ROI yang sangat bagus,” ujar Andoko.
Pernyataan ini mencerminkan komitmen MIND ID dalam menerapkan teknologi berbasis kebutuhan operasional nyata. Artinya, bukan sekadar mengikuti tren digitalisasi, tetapi benar-benar memastikan bahwa AI menjadi solusi yang efisien, aplikatif, dan bernilai ekonomis bagi perusahaan.
Empat Pilar Inovasi AI dalam Operasional Tambang
MIND ID saat ini tengah menitikberatkan pengembangan AI pada empat aspek utama operasional tambang. Keempatnya meliputi predictive maintenance, vision recognition, splatter optimization, serta dukungan terhadap sistem Environmental, Social, and Governance (ESG).
Pertama, predictive maintenance digunakan untuk memastikan seluruh peralatan tambang, terutama conveyor, dapat beroperasi optimal dengan tingkat gangguan minimal. Teknologi ini mampu mendeteksi potensi kerusakan lebih awal, sehingga biaya perawatan dan waktu henti produksi dapat ditekan.
Kedua, vision recognition berfungsi untuk mengenali grid dari bijih (ore) yang sedang diproses di fasilitas tambang. Dengan kemampuan identifikasi visual ini, akurasi proses pengolahan meningkat dan hasil produksi menjadi lebih konsisten serta efisien.
Ketiga, splatter optimization dikembangkan untuk menghemat penggunaan tenaga dan energi dalam proses produksi. Meskipun penghematannya hanya satu persen, nilai efisiensi yang dihasilkan dapat mencapai jutaan dolar setiap tahunnya bagi perusahaan tambang berskala besar.
Terakhir, penerapan AI di bidang ESG membantu MIND ID menjaga keberlanjutan proses produksi. Teknologi ini mampu memprediksi kondisi tailing, mengoptimalkan pengelolaan limbah tambang, serta memastikan kegiatan operasional tetap ramah lingkungan dan sesuai standar global.
Prediksi Kerusakan dengan AI Tingkatkan Keamanan dan Efisiensi
Andoko Wicaksono juga mencontohkan bagaimana teknologi AI memberikan dampak nyata dalam sistem predictive maintenance. Melalui analisis data suhu, getaran, dan kondisi peralatan, sistem mampu mendeteksi tanda-tanda overheating pada bearing conveyor sebelum terjadi kerusakan.
“Kalau sebelumnya conveyor bisa tiba-tiba mati karena overheating, sekarang kita bisa memprediksi dari data-data sebelumnya. Bahkan kita mulai mengintegrasikan juga data dari Siemens untuk melihat kondisi motor agar bisa dijadikan input prediktif ke depan,” jelasnya.
Pendekatan berbasis data tersebut mengubah cara kerja tim teknis di lapangan. Jika sebelumnya perawatan dilakukan secara reaktif setelah kerusakan terjadi, kini sistem mampu memberikan peringatan dini sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan lebih cepat.
Selain meningkatkan keselamatan, teknologi ini juga mengurangi biaya operasional akibat perbaikan mendadak. Efisiensi tersebut pada akhirnya berdampak langsung terhadap produktivitas dan keberlanjutan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
MIND ID dan Masa Depan Industri Pertambangan Nasional
Melalui penerapan empat inovasi utama tersebut, MIND ID optimistis bahwa AI akan menjadi pendorong utama transformasi digital di sektor pertambangan Indonesia. Teknologi ini bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan keberlanjutan lingkungan.
Langkah ini sejalan dengan visi MIND ID sebagai holding industri pertambangan nasional untuk membangun masa depan tambang yang lebih modern, bertanggung jawab, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi global.
Dengan digitalisasi, perusahaan dapat mengintegrasikan data lintas lokasi tambang untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Penerapan AI juga menjadi bagian penting dari upaya memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global. Melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi, sektor pertambangan diharapkan mampu memberikan kontribusi ekonomi yang lebih besar tanpa mengabaikan aspek sosial dan lingkungan.
MIND ID percaya bahwa kolaborasi antara manusia dan teknologi akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi bagi seluruh pemangku kepentingan. AI tidak menggantikan peran manusia, melainkan memperkuat kemampuan analitis dan pengambilan keputusan yang lebih baik di lapangan.
Dengan strategi digitalisasi yang berfokus pada manfaat nyata, MIND ID menunjukkan bahwa transformasi teknologi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk membangun industri pertambangan yang cerdas dan berkelanjutan. Ke depan, penerapan AI diyakini akan menjadi standar baru bagi operasional tambang modern di Indonesia.